166gda5P8JBiWKJQtoENvT1q58drvJKqaLA2JGMe
Bookmark

Profil Kakorlantas smart, Mau Pelat Nomor Bisa Pakai Nama Orang, Bayar Rp500 Juta

"Korlantas berharap pemerintah menerbitkan aturan mengenai pelat nomor kendaraan bisa menggunakan susunan huruf menyerupai nama orang"

Jakarta, retorika.space~ Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Irjen Firman Shantyabudi melakukan trobosan dan inovasi plat nomor bisa pakai nama orang dengan biaya Rp. 500 juta. perwira tinggi Polri yang menjabat  Sejak 31 Oktober 2021,  sebagai Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas) berharap pemerintah mau menerbitkan aturan mengenai pelat nomor kendaraan bisa menggunakan susunan huruf menyerupai nama seseorang.

Menurutnya Pria yang memiliki banyak pengalaman di bidang lalu lintas, di antaranya dengan menjabat sebagai Wadirlantas Polda Metro Jaya, Kasubdit Jianmas Ditlantas Babinkam Polri, Dirlantas Polda Sumatera Selatan, Analis Kebijakan Madya Bidang Korlantas Polri, hingga menjadi Kakorlantas, hal ini bisa menjadi peluang untuk meningkatkan pemasukan negara dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Besok kita harapkan pemerintah bisa terbitkan satu keputusan, [pelat] nomor itu bisa, contohnya mobil ini bisa YUSRI-1 kalau dia berani bayar Rp500 juta untuk 5 tahun. Kenapa tidak? Tapi masuk PNBP," kata Firman dalam rapat bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/7).

Menurut  Pria kelahiran 17 November 1965 itu putra dari mantan Wakil Presiden ke-6 RI Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno dan Tuti Sutiawati. Firman lulus dari Akademi Kepolisian pada 1988, hal ini lebih realistis untuk bisa meningkatkan PNBP. Pelat nomor dengan susunan huruf menyerupai nama orang ini, kata dia, nantinya juga bisa mendapat keistimewaan seperti bebas aturan Ganjil-Genap.

Selain itu, Firman pernah pula menempati posisi sebagai Kapolsek Metro Menteng, Kepala SPN Lido Polda Metro Jaya (2008), Kapolres Metro Jakarta Selatan (2009), Kapolda Jambi (2020). "Firman mencontohkan Kalau nama Yusri ada 16 orang yang mengajukan, kita lelang sampai paling tertinggi siapa, masuk ke negara lagi. Jadi mohon izin, jadi itu perhitungan PNBP yang lebih realistis," menurut Firman.

Menurut Firman yang pernah mengemban tugas sebagai Direktur Kerja Sama dan Humas Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) di tahun 2014, hal tersebut bisa menjadi pilihan. Sebab, ia khawatir jika pembuatan SIM dijadikan target untuk menambah PNBP malah akan menimbulkan korupsi dan pungli di jajaran Korlantas.

Selain itu ia khawatir hal tersebut bakal menjadi bahan 'jualan' kasatlantas. Artinya, orang-orang yang seharusnya tidak lulus dalam ujian pembuatan SIM, dengan membayar lebih bisa dinyatakan lulus.

"Mohon maaf, kami mohon sekali lagi SIM jangan dijadikan target Pak. Kami khawatir kasatlantas kami jualan lagi, enggak lulus dilulus-lulusin. Sudah terjadi, yang belum waktunya pindah golongan, dipindahkan, ngejar PNBP," ucap Firman.

Pihaknya menurunkan 1.759 personel untuk pengamanan KTT G20, yang merupakan gabungan dari Korlantas Polri dan beberapa Korlantas dari sejumlah Polda. dukungan dari bapak, mudah-mudahan bisa segera terbit, nanti pelat nomor kita perbaiki, data ranmor kita pastikan, siapa yang berminat dengan nomor-nomor tertentu, toh masuk ke data kita sejak diterbitkan sampai ada pencatatan apabila ada di ETLE. Ini menjadi solusi alternatif untuk menambah PNBP negara," tambahnya.

Untuk di ketahui Ketika pelaksanaan KTT G20 di Bali pada 15-16 November lalu, Kakorlantas Firman adalah sosok yang bertanggung jawab dalam pengamanan di bidang lalu lintas.

Pihaknya menurunkan 1.759 personel untuk pengamanan KTT G20, yang merupakan gabungan dari Korlantas Polri dan beberapa Korlantas dari sejumlah Polda. (Romi) 


Posting Komentar

Posting Komentar